Baru tahu ada ketentuan baru untuk yang mau umrah atau haji, nama di paspornya harus 3 suku kata (padahal sebelumnya harus 2), ketentuan ini hanya berlaku terhadap negara-negara UAE.
Buat bo-nyok yang kebetulan mau umrah dan paspornya hanya terdiri dari 2 suku kata, terpaksa harus melakukan perubahan ini.
Tadinya mau ta' urusin di Imigrasi Jaksel lagi, mana diantriin dan diperlakukan sebagaimana paspor baru...ditolak pula padahal katanya online ya???... Jadi kalo paspor dikeluarkan di Jaktim ya balik lagi ke Jaktim...
Duh!!! secara kantor imigrasi jaktim jauh banget dari rumah dan bukan 'liliwatan' jalan ke kantor, so akhirnya, malah bokap yang ngurus sendiri...
Kata Bokap, prosesnya cepat banget, tanpa ada calo, antrian paspor baru bahkan rapi karena penomorannya jalan.. Hm... Beda banget sama Jaksel yang ruwet ya??? (masih gondok dot com)
So, bokap cuman ngadep ke satu loket, and then loket itu ambil berkas. Berkas itu musti bokap serahkan berikut form isian ganti/ubah/nambah nama di loket lainnya, dikasih tanda terima dan balik lagi besoknya....
Punya nyokap kebeneran diurus juga sama beliau, tapi waktu itu berkasnya nggak ketemu, sang petugas cuma tanya bokap bawa fotokopi KK dan surat nikah nggak... Secara ada, ya langsung diproses juga...
Besoknya tinggal ambil.... Sebenarnya free sich ya, cuman karena beliau sempet tanya di hari sebelumnya berapa biayanya... Eh pake dijawab pula...ya bayar lah...meski I believe sich nggak ada tanda terimanya :-(
7 comments:
Assalamu 'alaykum, sdri Eneng.
Saya sudah cukup lama mendengar tentang masalah '3 SUKU KATA' ini, tapi yang TIDAK MASUK AKAL adalah bahwa nama istri saya yg MUSRINI BINTI KAGIM cuma dianggap 2 SUKU KATA karena 'BINTI' bukan nama (karena yang membaca orang Arab!). Bagaimana kalau diganti menjadi "CUMA MUSRINI SAJA" ? Ditolak Kantor Imgrasi Indonesia karena 'CUMA' dan 'SAJA' bukan nama ? Bagaiamana kalau "MUSRINI KAGIM SYAMSUL" ? Mungkin ditolak juga oleh imigrasi negera X krn 'KAGIM' bukan nama ('KAGIM' bagi mereka berarti 'cucunya si ...' !!!).
Kesimpulannya : Kalau kita akan berkunjung ke suatu negara, BELAJARLAH DULU BAHASA NEGARA itu dan SIAP2-lah ganti nama paspor setiap akan berkunjung ke suatu negara !
SUBHANALLAH !
Mau tanya waktu dapet tambahan nama itu, di halaman Pengesahannya itu, catetannya apa? Apa ADDITIONAL NAME? atau THE BEARER OF THIS PASSPORT ALSO KNOWN AS? Ditulis tangan atau diprint?
Eneng untuk mbak Siti:
waduh detilnya saya lupa mbak, udah lama sekali, yang saya ingat..hanya dicap di halaman paling belakang passport, terus nama lengkapnya sendiri waktu itu ditulis tangan.
denger-denger kalau sekarang di print ....
semoga terbantu, amin
nama saya SITI RAHMY MAULIDYA. buat paspor untuk umroh, apakah sudah 3 suku kata? SITI terhitung atau tidak??
Eneng for SR Maulidya, ya itu sudah 3 suku kata, nama maulidya dianggap sebagai family name
Update untuk Siti (semoga sudah terbantu) suami saya namanya 2 suku kata, pada saat ganti paspor baru, nama yang di depan tetap 2 suku kata, di halaman sebaliknya baru tertulis "penambahan nama/full name of bearer" dan diprint
Mas Syamsu Ulum, ini pendapat saya pribadi, kenapa nama belakang istrinya tidak memakai nama suami dan ayahnya saja digabung? Lagipula penambahan nama hanya ada di dalam tidak di lembar terdepan, kalo yg depan biasanya cukup 2 jadi mgkn Musrini Kagim saja sudah cukup.... Sedangkan halaman penambahan utk keperluan umroh dlsb cukup ditulis musrini kagim-syamsu ulum misalnya....
Post a Comment